TUAH AJI SAIPIANGIN

ILMU MELIPAT BUMI

“MEMPERSINGKAT PERJALANAN & TIDAK TERASA LELAH “

Alkisah berawal ketika paman kami kehilangan kendaraan motornya. Sore itu juga, paman mengajak ayah menuju kepada seorang sesepuh  yang telah dikenalnya sebagai orang linuwih (sakti). Dengan maksud untuk mencari solusi melalui jalan spiritual. Malam semakin larut, mereka belum pulang juga, sepertinya mereka menempuh perjalanan jauh.

Sesampai dirumah, setelah berpamitan dengan keluarga kemudian mereka langsung beranjak pergi lagi. Katanya harus bergerak cepat malam ini juga bila ingin mendapatkan kembali motornya. Menuju Kota Pekalongan Jawa Tengah. Kota yang berjarak 180 KM dari Kota Jogjakarta. Yang bisa ditempuh dalam waktu 4 – 5 jam.

Sebelum Subuh, ternyata mereka telah kembali ke rumah lagi (Jogjakarta). Dan ternyata mereka berhasil mendapatkan kembali motor yang telah hilang. Tetapi yang menjadi rasa penasaran kami, mengapa begitu cepat bisa kembali pulang ke rumah sebelum Subuh??

Ayah dan pamanpun tidak mengerti. Mereka hanya mengendarai motor seperti layaknya orang normal. Dengan mematuhi syarat dari sesepuh : Tidak boleh menoleh kebelakang. Setelah melewati perbatasan kota Jogjakarta-Jawa Tengah, perjalanan terasa begitu singkat, tahu-tahu sudah memasuki kota Pekalongan. Padahal belum ada 1 jam perjalanan.

Pengalaman spiritual yang dialami oleh mereka ini disebut fenomena Ilmu Melipat Bumi. Atau ada yang menyebutnya masuk kategory Tuah Ilmu Saipi Angin, yaitu ilmu hikmah yang berkhasiat untuk berlari secepat angin. Dalam kitab Mujarabat para ulama menjelaskan cara mendapatkan tuah ilmu seperti itu, yaitu dengan amalan ayat berikut ini.

لَّا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

“Laa tudrikuhul abshoru wahuwa yudrikul abshoro wahuwal lathiful khobir.”

Tatacara amalannya adalah sebagai berikut :

Puasa Mutih 3 hari dimulai hari Rabu.
Selama ritual puasa setiap tengah malam membaca Asma tersebut diatas sebanyak 313 kali.
Selama puasa perbanyaklah membaca wirid “Ya Lathiif” minimal 129 kali setiap badha sholat.
Hari ketiga setelah berbuka, jangan makan apa-apa lagi dan jangan tidur sampai pagi (matahari terbit).
Jika akan mendayagunakan khasiatnya, Ayat diatas cukup dibaca 51 kali.
Catatan :

Dalam kondisi tiba-tiba dibaca semampunya.
Bila telah berniat menggunakan ilmu ini, maka tabu untuk menoleh kebelakang saat dalam perjalanan tersebut.
Ilmu Aji Saipiangin yang sesungguhnya adalah ilmu Kasepuhan Jawa, memakai mantra bahasa Jawa. Adapula yang menyebutnya Ajian SupiAngin.
Sedangkan Ayat diatas adalah Quran Surat Al An’am 103. Jadi amalan ilmu ini bukanlah ajian Saipiangin yang sebenarnya, tetapi hanya memiliki kesamaan TUAH (khasiat) saja.

No comments:

Post a Comment

Rahasia Cara Mendeteksi Khodam Batu Mustika dan Benda Pusaka

Benda Pusaka sangat kental dengan sebuah keghaiban, tetapi banyak sekali pemilik benda pusaka tidak tahu bagaimana melihat tuah(khodam) atau...